Minggu, 08 April 2012

WATER POLICE, HOBBY dan SOLUSI


Masalah air bersih adalah salah satu masalah yang dihadapi sebagian besar kota metropolitan di Indonesia. Pencemaran akibat pesatnya industrialisasi di metropolitan di Indonesia dan dibarengi dengan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga air serta kurang maksimalnya kontribusi pemerintah, dalam hal ini utamanya Dinas Lingkungan Hidup membuat masalah ini semakin parah. 
 
Salah satu masalah yang dihadapi banyak metropolis city di Indonesia adalah air bersih yang jarang ada disekitarnya. Dengan PDAM? PDAM pun mengambil air bersih dari dalam tanah atau dari hulu sungai sungai yang ada. Hal ini menyebabkan melambungnya harga air bersih dan yang hanya bisa menikmati air bersih ini hanya masyarakat atas atau tingkat elit. Tetapi bagaimana dengan  masyarakat miskin . . . ? ya, sangat berbeda 180 derajat.
Terbukti di Jawa Timur,  di kota Surabaya, adalah salah satu dari beberapa kota metropolis di Indonesia yang dirundung masalah air bersih, bisa dibilang lebih dari 90% aliran sungai di Surabaya tercemar dan mungkin tidak layak konsumsi. Lalu bagaimana? Yang pertama, PDAM mengandalkan air dari Kali Mas (anak Sungai Brantas) dan yang kedua mengambil dari daerah hulu seperti Batu, dataran tinggi  Jombang, dan daerah lainnya. Bukan hanya Surabaya, daerah daerah seperti Mojokerto, Sidoarjo, mereka juga menlakukan hal yang sama.

Tempat “mengambil air” di dataran tinggi Jombang salah satunya adalah di Kecamatan Wonosalam. Kecamatan Wonosalam sendiri memiliki lebih dari 250 mata air alami yang tersebar . Mata air ini telah dikonsumsi masyarakat Jombang dan sekitarnya. Meskipun tidak sebanyak di Kelud atau Batu. Tetapi daerah ini adalah daerah vital di Jombang karena dapat cadangan primer kebutuhan air bersih di Kabupaten Jombang. 
   


Sadar akan manfaat mata air di daerah mereka. Beberapa aktivis cilik lingkungan hidup di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang membentuk suatu perkumpulan yang menamakan dirinya sebagai WATER POLICE atau POLISI AIR. Sebenarnya ini adalah salah satu ekscul  di SMP mereka, SMPN 1 Wonosalam. Dibimbing oleh pemuda aktivis yang sudah berpengalaman dan peduli lingkungan dari PADEPOKAN WONOSALAM LESTARI. Kegiatan ini kurang lebih dimulai dari 2 tahun yang lalu (2010). Dan komunitas ini meluluskan antara 10-20 aktivis setiap tahunnya. Meskipun dapat dibilang sedikit, tetapi mereka diharap bisa mensosialisasikan manfaat selam 3 tahun menjadi polisi air.
Apa aktifitasnya? Mereka memiliki aktivitas primer yaitu BIO MONITORING. Memonitor tingkat water pollution dengan meneliti biota yang hidup disekitar hulu sungai dan menelitinya dan juga melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar untuk menjaga air mereka melalui plakat dan juga interaksi tatap muka. Tak jarang juga mereka mengumpulkan warga di suatu tempat dan melakukan sosialisasi missal. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap 1 minggu sekali tiap hari minggu sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

            Apabila kegiatan ini didukung oleh banyak orang, apalagi kita mulai membersihkan daerah tengah dan hilir Sungai Brantas, sungai yang sangat vital bagi masyarakat Jawa Timur. Kita akan menyelamatkan kehidupan masyarakat secara umum dan mengendalikan ekosistem. Kita jadikan hal kecil seperti aktivitas adik adik kita tadi bermanfaat besar bagi seluruh masyarakat. serta diharapkan, menjaga air utamanya air sungai tidak hanya di hulu saja. Tetapi dari hulu hingga hilir. Apabila hulu sudah tercemar. Bisa dikatakan kehidupan bisa terancam.